
Sejarah di Balik Taman Sari – Yogyakarta selalu punya cara unik memikat siapa pun yang datang. Di balik suasana klasiknya, tersimpan kisah lama tentang kerajaan, cinta, hingga misteri yang tak lekang oleh waktu. Salah satunya ada di Taman Sari Jogja, kompleks istana air peninggalan Kerajaan Mataram yang penuh dengan sejarah dan mitos menarik.
Bukan sekadar tempat wisata, Taman Sari adalah simbol keanggunan, strategi, dan spiritualitas para raja Jawa masa lalu. Di sinilah, arsitektur indah bertemu dengan cerita mistis yang membuat banyak pengunjung penasaran. Yuk, kita telusuri bersama sejarah di balik Taman Sari dan kisah mistiknya yang masih hidup sampai sekarang!
Daftar Isi
ToggleAwal Mula Sejarah di Balik Taman Sari: Permata di Tengah Kerajaan Mataram
Taman Sari dibangun sekitar tahun 1758–1765 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta. Pada masa itu, kerajaan baru saja berdiri setelah perjanjian Giyanti yang memisahkan Mataram menjadi dua — Yogyakarta dan Surakarta.
Sebagai raja pertama, Sultan Hamengkubuwono I ingin menciptakan tempat khusus yang bisa menjadi taman kerajaan, tempat meditasi, sekaligus benteng pertahanan rahasia. Dari sinilah lahir ide pembangunan kompleks megah bernama Taman Sari, yang berarti “taman yang harum dan indah.”
Di masa kejayaannya, kompleks Taman Sari jauh lebih luas dari yang bisa kita lihat sekarang. Dulunya, kawasan ini memiliki danau buatan, terowongan bawah tanah, masjid bawah tanah, dan kolam pemandian para putri Sultan. Bayangkan, istana air yang indah ini dulunya bisa dilewati perahu dari keraton langsung!
Fungsi Bangunan Bawah Tanah: Antara Pertahanan dan Spiritualitas
Salah satu bagian paling menarik dari Taman Sari adalah kompleks bawah tanahnya. Banyak wisatawan datang ke sini untuk melihat Sumur Gumuling — masjid bawah tanah berbentuk lingkaran yang punya lima tangga bertemu di satu titik.
Namun, ternyata fungsi bangunan bawah tanah Taman Sari bukan hanya untuk beribadah. Menurut beberapa catatan sejarah, lorong-lorong bawah tanah ini juga berfungsi sebagai:
Tempat persembunyian keluarga kerajaan, terutama saat terjadi serangan dari luar.
Jalur rahasia yang menghubungkan Taman Sari langsung ke Keraton Yogyakarta dan Sungai Code.
Tempat meditasi dan pertapaan Sultan, di mana beliau menenangkan diri dan mencari petunjuk spiritual.
Lorong-lorongnya dibuat dengan dinding tebal dan ventilasi kecil di atas, agar udara tetap sejuk dan pencahayaan alami bisa masuk. Hingga kini, banyak wisatawan merasa aura mistis ketika melangkah di dalamnya — tenang, tapi seperti “diperhatikan” oleh energi masa lalu.
Cerita Rakyat dan Mitos Taman Sari
Selain kisah sejarahnya yang megah, mitos Taman Sari juga jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan warga lokal. Beberapa cerita turun-temurun masih hidup hingga sekarang:
1. Kolam Pemandian Sang Putri dan Menara Pengintai Sultan
Salah satu spot paling terkenal adalah Umbul Binangun, kolam pemandian dengan air jernih yang dulunya digunakan oleh para putri Sultan. Di tengah kolam ada menara kecil — konon, dari menara inilah Sultan memilih putri tercantik untuk menemaninya sore hari.
Cerita ini menjadi simbol kisah romantis di balik tembok Taman Sari, meski sebagian menganggapnya hanya legenda kerajaan. Namun, sampai sekarang banyak wisatawan yang percaya, jika seseorang berfoto di kolam ini dengan hati tulus, ia akan mendapatkan keberuntungan dalam cinta.
2. Sumur Gumuling dan Energi Spiritualnya
Masyarakat sekitar percaya bahwa Sumur Gumuling menyimpan energi spiritual yang kuat. Beberapa pengunjung yang datang dengan niat baik mengaku merasakan ketenangan luar biasa saat berada di tengah ruangan itu.
Bahkan ada mitos bahwa air di Sumur Gumuling membawa keberkahan, terutama bagi mereka yang berdoa untuk rezeki dan jodoh.
3. Lorong Rahasia yang Tak Pernah Ditemukan Ujungnya
Menurut cerita, lorong bawah tanah Taman Sari dulunya bisa menghubungkan langsung ke Pantai Selatan — tempat yang dipercaya sebagai kerajaan Ratu Kidul. Hubungan spiritual antara Sultan Yogyakarta dan penguasa laut selatan memang sudah menjadi bagian dari kepercayaan budaya Jawa sejak dulu.
Hingga kini, banyak yang meyakini bahwa energi Ratu Kidul masih menjaga wilayah Taman Sari dan Keraton. Sebab itu, pengunjung diimbau tetap sopan dan tidak berbicara sembarangan saat berada di area ini.
Taman Sari Kini: Dari Misteri ke Spot Instagrammable
Meski sarat sejarah dan kisah mistis, Taman Sari Yogyakarta kini menjadi salah satu tempat wisata paling fotogenik di Jogja. Arsitektur kolonial-Jawa yang berpadu dengan nuansa vintage membuat setiap sudutnya cocok dijadikan latar foto.
Banyak wisatawan dan fotografer profesional menjadikan Taman Sari sebagai lokasi foto prewedding, konten travel, atau bahkan film dokumenter. Cahaya yang menembus dari lubang ventilasi di lorong bawah tanah menciptakan efek artistik alami yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
Datanglah pagi hari untuk suasana yang lebih tenang, atau sore menjelang matahari terbenam untuk cahaya lembut yang magis.
Penutup
Di setiap tembok dan kolam Taman Sari, tersimpan cerita yang lebih dari sekadar sejarah. Ini adalah jejak kejayaan Mataram, simbol spiritualitas Sultan, dan kisah mistis yang masih hidup hingga kini. Dari Sumur Gumuling yang misterius, kolam pemandian sang putri, hingga lorong rahasia penuh aura mistik, semuanya mengundang rasa ingin tahu dan kekaguman.
Kalau kamu ingin merasakan langsung aura magis sejarah di balik Taman Sari dan mendengar versi asli dari pemandu lokal, yuk, trip bareng Jelajahnesia!
Bareng Jelajahnesia, kamu nggak cuma jalan-jalan, tapi juga menyelami kisah di balik setiap batu dan air yang masih menyimpan pesan masa lalu. Nikmati sensasi wisata budaya dan spiritual khas Jogja dengan cara yang santai tapi bermakna.
Hubungi tim Jelajahnesia sekarang dan jadikan petualangan Jogja kamu lebih dari sekadar liburan — tapi perjalanan menembus waktu!
