
Trekking Bareng Keluarga ke Kawah Ijen – Tak hanya menarik perhatian wisatawan domestik, pesona Blue Fire di Kawah Ijen juga berhasil memikat para turis mancanegara. Fenomena alam yang langka ini benar-benar menakjubkan, keindahannya begitu memukau hingga sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Tapi setelah membaca berita terkait medannya untuk kesana, muncul satu pertanyaan penting, yaitu “apakah trekking ke Kawah Ijen cocok untuk dilakukan bersama keluarga, bahkan anak-anak?”
Jawabannya, bisa atau tidaknya tergantung kondisi cuaca dan fakta lapangan sebelumnya. Serta masih banyak perbedaan pendapat untuk membawa anak-anak atau orangtua ke Kawah Ijen.
Daftar Isi
ToggleKenapa Trekking Bareng Keluarga ke Kawah Ijen Menjadi Destinasi Favorite?
Destinasi wisata alam yang satu ini terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur. Kawah Ijen dikenal memiliki daya tarik luar biasa, baik dari segi keindahan maupun keunikan alamnya, yang dijamin akan membuat siapa pun terpesona saat melihatnya langsung.
Alasan terbesar adalah salah satu destinasi vulkanik paling menakjubkan di Indonesia. Ketinggiannya mencapai 2.443 mdpl dan dikenal karena keunikan kawah asam berwarna hijau toska dan api birunya atau Blue Fire yang hanya bisa dilihat menjelang fajar.
Meski tergolong sebagai jalur pendakian ringan, jalur menuju puncaknya tetap memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui fakta lapangan sebelum membawa serta keluarga, terutama anak-anak atau orang tua.
Fakta yang Harus Di Ketahui Untuk Trekking Bareng Keluarga ke Kawah Ijen
1. Jalur Pendakian Kawah Ijen Terbuka Untuk Umum dan Akses yang Lumayan Mudah
Jalur pendakian menuju Kawah Ijen tergolong ramah dan cukup bersahabat. Medannya cukup lebar, stabil untuk dilalui, serta tersedia banyak spot istirahat bagi pendaki yang ingin berhenti sejenak. Tak heran jika banyak orang meyakini bahwa pendakian ini bisa dilakukan oleh hampir semua kalangan usia, mulai dari muda hingga lanjut usia.
Asal memiliki kondisi yang baik, untuk orangtua – tidak mempunyai riwayat jantung, trekking ke Kawah Ijen bisa dilakukan.
2. Cuaca yang Dingin dan Udara yang Tipis
Udara di sekitar Kawah Ijen bisa mencapai 5 derajat celcius di malam hari. Jadi, sangat disarankan untuk membawa jaket yang tebal untuk mengantisipasi kedinginan, khususnya bagi anak-anak.
3. Gas Belerang yang Cukup Menyengat
Area sekitar kawah Ijen mengandung gas belerang aktif yang cukup pekat, terutama pada jam-jam tertentu saat aktivitas gas meningkat. Gas ini bisa sangat berbahaya jika dihirup langsung tanpa pelindung, karena dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, sesak napas, hingga pusing. Oleh karena itu, penggunaan masker gas dengan filter khusus masuk menjadi peralatan wajib bagi siapa pun yang ingin turun ke area kawah, termasuk orangtua atau anak-anak yang berusia di atas 6 tahun.
Masker biasa seperti masker kain atau medis tidak cukup untuk menyaring kandungan gas belerang di udara, sehingga disarankan untuk menyewa atau membawa masker respirator dengan filter karbon aktif.
4. Waktu Pendakian ke Kawah Ijen
Pendakian menuju Kawah Ijen umumnya dimulai pada tengah malam, sekitar pukul 01.00 WIB, terutama bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena langka Blue Fire yang hanya bisa terlihat jelas sebelum fajar.
Jika kamu berencana membawa keluarga, terutama anak-anak atau lansia, penting banget untuk mempertimbangkan kondisi fisik mereka karena pendakian dilakukan pada waktu saat tubuh seharusnya sedang beristirahat. Kurangnya waktu tidur bisa memengaruhi stamina, sehingga pastikan semua anggota keluarga cukup istirahat sebelumnya dan dalam kondisi fit saat memulai perjalanan.
Siapa Saja Yang Boleh Trekking ke Kawah Ijen? Apakah Anak-Anak Diperbolehkan?
Jawabannya, tentu boleh. Anak-anak termasuk dalam pengunjung yang dapat diajak jika ke Kawah Ijen. Dengan syarat, anak-anak yang berusia diatas 7 tahun, dalam kondisi sehat dan terbiasa jalan jauh.
Jika kamu ingin mengajak orangtuamu yang sudah memasuki lanjut usia, apakah boleh juga? Boleh kok, asal orangtua kamu tidak memiliki riwayat penyakit seperti jantung atau pernapasan. Jika orangtuamu hobi berolahraga, itu akan sangat mudah.
Apakah anak dibawah 7 tahun nggak bisa diajak ya, Min? Boleh, asal jangan diajak untuk turun yaa, cukup di puncak saja. Karena turun ke kawah nya sangat bahaya untuk pernapasan anak-anak karena gas belerangnya semakin kuat.
Tips Ampuh Untuk Trekking Bareng Keluarga ke Kawah Ijen
Gunakan Jasa Guide Lokal
Pemandu berpengalaman akan membantu mengatur ritme trekking dan memberi informasi penting selama perjalanan.Bawa Snack & Air Minum
Roti, coklat, atau granola bar bisa jadi penyelamat ketika stamina mulai menurun.Gunakan Masker Gas Standar dan Headlamp
Masker medis biasa tidak cukup. Sewa masker gas di basecamp atau dari operator tur.Manfaatkan Homestay Terdekat
Pilih penginapan seperti Baratha Hotel, Ijen View Hotel, atau Grand Padis yang nyaman untuk istirahat sebelum dan sesudah pendakian.
Tips Tambahan: Join Trip Paket Wisata Keluarga
Jika ini pertama kalinya kamu ke Kawah Ijen, ikut paket wisata keluarga seperti private trip adalah solusi pintar. Semua kebutuhan mulai transportasi, peralatan, hingga guide sudah disiapkan oleh tur, jadi kamu bisa fokus menikmati momen tanpa stres mikirin logistik lagi, deh!
Kami juga menawarkan Paket Wisata untuk berlibur selama 4 hari 3 malam di Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu. Jika kamu tertarik bisa dikepoin di sini ya.