Legenda Bau Nyale, Putri Mandalika: Kisah Cinta, Pengorbanan, dan Warisan Budaya NTB

Legenda Bau Nyale, Putri Mandalika – Di balik indahnya panorama Pantai Seger di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tersimpan sebuah kisah legenda yang begitu kuat mengakar dalam budaya masyarakat Sasak. Legenda ini adalah kisah Putri Mandalika, seorang putri kerajaan yang dikenal akan kecantikannya, kebijaksanaannya, dan pengorbanannya demi rakyatnya. Kisah ini tidak hanya menjadi bagian dari cerita rakyat, tetapi juga menjadi inspirasi budaya dan pariwisata daerah.

Berikut adalah cerita apa saja yang tersimpan didalam legenda Bau Nyale tersebu!

Kopitiam di malang
kopitiam di mlaang

Asal-usul Putri Mandalika

Putri Mandalika adalah putri dari Raja Tonjang Beru yang memerintah sebuah kerajaan bernama Tunjung Bitu di Lombok. Ia tumbuh menjadi gadis yang luar biasa cantik dan berhati mulia. Kecantikannya membuat banyak pangeran dan pemuda dari berbagai kerajaan ingin meminangnya. Sayangnya, keinginan mereka tidak sekadar untuk cinta, tetapi juga karena ambisi sebuah kekuasaan.

Seiring waktu, ketegangan mulai muncul di antara kerajaan-kerajaan yang merasa berhak atas Putri Mandalika. Mereka bahkan siap berperang demi memperebutkannya. Putri Mandalika sadar bahwa bila ia memilih salah satu dari mereka, akan terjadi peperangan dan perpecahan antar kerajaan, yang tentu akan membuat rakyat menderita.

Pengorbanan di Bukit Seger

Putri Mandalika memutuskan untuk mengambil langkah yang sangat mengejutkan. Ia mengundang semua pangeran, keluarga kerajaan, dan rakyat dari berbagai penjuru untuk berkumpul di sebuah bukit yang menghadap laut, kini yang dikenal sebagai Bukit Seger, saat fajar menyingsing. Di sana, ia menyampaikan keputusan terakhirnya.

Dengan suara lantang dan penuh keteguhan, ia berkata bahwa ia tidak akan memilih satupun dari lamaran para pangeran atau pemuda tersebut. Ia lebih memilih mengorbankan dirinya untuk keselamatan dan kedamaian seluruh kerajaan. Setelah itu, Putri Mandalika melompat ke laut dan menghilang ditelan ombak.

Semua orang terkejut dan berduka. Mereka berusaha mencari tubuh sang putri, namun tidak ditemukan apa-apa. Namun anehnya, dari laut mulai muncul makhluk-makhluk kecil seperti cacing berwarna-warni yang akhirnya dikenal dengan nama “nyale”. Masyarakat percaya bahwa nyale adalah jelmaan Putri Mandalika yang kembali ke dunia dalam bentuk lain.

Legenda Bau Nyale: Warisan Budaya hingga Kini

Hingga kini, setiap tahun pada bulan Februari atau Maret, masyarakat Lombok memperingati kisah ini melalui ritual Bau Nyale (menangkap nyale) di Pantai Seger dan sekitarnya. Ritual ini bukan hanya kegiatan spiritual, tapi juga sudah menjadi festival budaya dan pariwisata yang sangat meriah. Ribuan orang berkumpul sejak dini hari untuk mencari nyale, yang dipercaya membawa berkah dan keberuntungan.

Bau Nyale juga disertai berbagai pertunjukan seni, lomba, dan tradisi adat yang melestarikan nilai-nilai budaya Sasak. Festival ini menjadi simbol persatuan dan rasa hormat terhadap pengorbanan Putri Mandalika.

Nilai Moral dan Filosofi

Legenda Putri Mandalika mengandung nilai-nilai luhur yang sangat relevan, bahkan di zaman modern. Ia mengajarkan pengorbanan demi kepentingan bersama, keteguhan hati dalam mengambil keputusan sulit, serta makna cinta yang tidak egois. Cerita ini memperlihatkan bahwa kekuasaan dan cinta pribadi tidak seharusnya mengorbankan kedamaian dan kesejahteraan rakyat.

Kisah ini juga mencerminkan filosofi masyarakat Sasak yang menjunjung tinggi keharmonisan sosial, kesetiaan pada tanah kelahiran, dan penghormatan terhadap perempuan sebagai simbol kekuatan dan kebijaksanaan.

Legenda Putri Mandalika adalah lebih dari sekadar cerita rakyat. Ia adalah roh budaya Lombok, inspirasi tentang cinta yang luhur, dan bukti bahwa tradisi bisa tetap hidup dan bermakna melalui generasi ke generasi. Kini, seiring dengan berkembangnya pariwisata di NTB, legenda ini menjadi jembatan antara kekayaan masa lalu dengan potensi masa depan.

Jom, Jangan lupa booking trip bareng Jelajahnesiacom ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *