Ranu Darungan Lumajang – Gunung Semeru yang menjadi salah satu puncak tertinggi yang ada di Indonesia menyimpan banyak sekali pesona keindahan yang tak henti hentinya membuat semua orang kagum atas ciptaan yang maha kuasa satu ini, Taman Nasional Gunung Semeru yang memiliki luas sekitar 50.276,3 hektare mempunyai 4 ranu diantaranya ada ranu kumbolo yang sudah terkenal dikalangan para pendaki gunung semeru, ranu pani, ranu regulo, dan ranu darungan atau yang bisa disebut dengan ranu linggo rekisi yang kali ini akan kita bahas.
Ranu linggo rekisi atau yang sering disebut dengan ranu darungan terletak di kaki gunung semeru bagian selatan tepatnya berada di Darungan, Pronojiwo, Kec. Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang memiliki berbagai hal menarik untuk dibahas,penasaran tentang apa saja yang bisa ditemui di ranu darungan Lumajang? yuk simak sama sama ulasan ini!
Daftar Isi
ToggleDaya Tarik Ranu Darungan Lumajang
Ranu linggo rekisi atau ranu Darungan Lumajang memiliki tebing hijau yang mengelilingi danau dan vegetasi hutan yang lebat sehingga banyak sekali satwa dan fauna yang menjadikan kawasan disekitar ranu darungan sebagai tempat ekosistem mereka dan yang paling menjadi pusat perhatian di ranu darungan adalah banyaknya jenis jenis anggrek mendiami lokasi ranu darungan, jumlah total anggrek yang ada di ranu darungan berjumlah 44 spesies dari 28 marga yang terdiri atas 18 spesies dari 18 marga anggrek epifit, 25 spesies dari 17 marga anggrek terestrial dan satu spesies anggrek saprofit diantara jenis angrek yang ada di ranu darungan diantaranya ada Appendiculla sp, Eria javanica, Liparis javanica, Oberonia sp., Peristylus djampangensis, Peristylus sp., Plocoglottis acuminata, Spathoglottis sp., dan Vanilla aphylla.
Tak hanya anggrek yang melimpah juga ada berbagai satwa yang jika kalian beruntung kalian dapat menemuinya diantaranya kalian bisa menemui macan kumbang, luwak, kijang, kancil, owa jawa, serta aneka burung yang mendiami kawasan ranu darungan Lumajang ini.
Salah satu daya tarik utama Ranu Darungan adalah keanekaragaman hayati yang tinggi, terutama dalam hal flora dan fauna. Berdasarkan penelitian dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya, Ranu Darungan menjadi rumah bagi 198 jenis anggrek alam dan 200 jenis burung. Keanekaragaman ini menjadikan Ranu Darungan sebagai surga bagi para peneliti dan pecinta alam.
Orchidarium Ranu Darungan: Pusat Konservasi Anggrek Pertama di Indonesia
Pada 26 Maret 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meresmikan Orchidarium Ranu Darungan, sebuah pusat konservasi anggrek pertama di Indonesia yang memiliki luas 2.800 meter persegi. Orchidarium ini mengumpulkan 198 dari sekitar 255 jenis anggrek alam yang ada di TNBTS untuk dikembangkan dan dilestarikan.
Selain menjadi pusat konservasi, Orchidarium Ranu Darungan juga dirancang sebagai destinasi wisata minat khusus untuk penelitian anggrek dan kegiatan pemantauan burung. Pengunjung bisa belajar banyak tentang konservasi dan upaya perlindungan anggrek di lokasi ini.
Wisata Minat Khusus di Ranu Darungan
Ranu Darungan menawarkan wisata minat khusus dengan tema Avichidtourism, yang melibatkan paket trekking untuk mengamati anggrek dan burung di jalur khusus. Wisatawan dapat memilih dari tiga jalur trekking dengan panjang 3-4 kilometer. Jalur ini memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan indah sembari belajar tentang keanekaragaman hayati di area tersebut.
Bagi yang ingin mencoba pengalaman pengamatan burung, terdapat jalur khusus dengan hide, yaitu ruangan penyamaran berukuran 3×4 meter yang ditutupi dedaunan dan jaring kamuflase berwarna gelap. Ini memberikan kesempatan untuk mengamati burung dengan lebih tenang dan tanpa mengganggu habitatnya.
Peran Penting Ranu Darungan
Ranu Darungan juga berperan penting dalam menyediakan sumber air bersih bagi lima dusun di sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaannya sangat dijaga agar tetap seimbang dengan ekosistem yang ada. Kelompok Tani Konservasi Ranu Linggo Rekisi terlibat dalam upaya konservasi dan pemanfaatan lahan tanpa merusak lingkungan.
Dengan suhu berkisar antara 10-15 derajat Celcius, Ranu Darungan Lumajang memberikan pengalaman unik bagi wisatawan. Di tengah suhu sejuk dan alam yang asri, pengunjung dapat menikmati trekking, pengamatan anggrek, dan burung dengan pemandangan yang menakjubkan.
Ranu Darungan Lumajang merupakan destinasi yang sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencari pengalaman liburan berbeda dengan fokus pada keindahan alam dan konservasi. Wisata minat khusus yang ditawarkan akan memberikan pengetahuan baru dan kesempatan untuk lebih dekat dengan alam. Bagi para peneliti dan pecinta alam, Ranu Darungan menjadi surga yang layak untuk dijelajahi.